HUTAN RAWA GAMBUT
1.
Populasi
a.
pengetian
populasi
Populasi
adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di suatu
wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya semua rusa di Isle
Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-pohon cemara.Ahli
ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan pertumbuhan dari populasi serta
hubungan antara masing-masing spesies dan kondisi-kondisi lingkungan.
b. Faktor yang menentukan
populasi
Jumlah dari
suatu populasi tergantung pada pengaruh dua kekuatan dasar.Pertama adalah
jumlah yang sesuai bagi populasi untuk hidup dengan kondisi yang ideal.Kedua
adalah gabungan berbagai efek kondisi faktor lingkungan yang kurang ideal yang
membatasi pertumbuhan.Faktor-faktor yang membatasi diantaranya ketersediaan
jumlah makanan yang rendah, pemangsa, persaingan dengan mahkluk hidup sesama
spesies atau spesies lainnya, iklim dan penyakit.
Jumlah terbesar
dari populasi tertentu yang dapat didukung oleh lingkungan tertentu disebut
dengan kapasitas beban lingkungan untuk spesies tersebut.Populasi yang normal
biasanya lebih kecil dari kapasitas beban lingkungan bagi mereka disebabkan
oleh efek cuaca yang buruk, musim mengasuh bayi yang kurang bagus, perburuan
oleh predator, dan faktor-faktor lainnya.
Jumlah
dari suatu populasi tergantung pada pengaruh dua kekuatan dasar.Pertama adalah
jumlah yang sesuai bagi populasi untuk hidup dengan kondisi yang ideal.Kedua
adalah gabungan berbagai efek kondisi faktor lingkungan yang kurang ideal yang
membatasi pertumbuhan.Faktor-faktor yang membatasi diantaranya ketersediaan
jumlah makanan yang rendah, pemangsa, persaingan dengan mahkluk hidup sesama
spesies atau spesies lainnya, iklim dan penyakit.Jumlah terbesar dari populasi
tertentu yang dapat didukung oleh lingkungan tertentu disebut dengan kapasitas
beban lingkungan untuk spesies tersebut.Populasi yang normal biasanya lebih
kecil dari kapasitas beban lingkungan bagi mereka disebabkan oleh efek cuaca
yang buruk, musim mengasuh bayi yang kurang bagus, perburuan oleh predator, dan
faktor-faktor lainnya.
c. Faktor-faktor yang merubah
populasi
Tingkat
populasi dari spesies bisa banyak berubah sepanjang waktu.Kadangkala perubahan
ini disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam.Misalnya perubahan curah hujan
bisa menyebabkan beberapa populasi meningkat sementara populasi lainnya terjadi
penurunan.Atau munculnya penyakit-penyakit baru secara tajam dapat menurunkan
populasi suatu spesies tanaman atau hewan.Sebagai contoh peralatan berat dan
mobil menghasilkan gas asam yang dilepas ke dalam atmosfer, yang bercampur
dengan awan Dan turun ke bumi sebagai hujan asam.Di beberapa wilayah yang
menerima hujan asam dalam jumlah besar populasi ikan menurun secara tajam.
2.
Komunitas
2.1
pengertian
komunitas
1. Sebuah komunitas adalah kumpulan
populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup secara bersama di dalam suatu
lingkungan. Serigala, rusa, berang-berang, pohon cemara dan pohon birch adalah
beberapa populasi yang membentuk komunitas hutan di Isle Royale. Ahli ekologi
mempelajari peranan masing-masing spesies yang berbeda di dalam komunitas
mereka. Mereka juga mempelajari tipe komunitas lain dan bagaimana mereka
berubah. Beberapa komunitas seperti hutan yang terisolasi atau padang rumput
dapat diidentifikasi secara mudah, sementara yang lainnya sangat sulit untuk
dipastikan.
2. Sebuah komunitas tumbuh-tumbuhan dan
binatang yang mencakup wilayah yang sangat luas disebut biome. Batas-batas
biome yang berbeda pada umumnya ditentukan oleh iklim. Biome yang utama
termasuk diantaranya padang pasir, hutan, tundra, dan beberapa tipe biome air.
3. Peran suatu spesies di dalam
komunitasnya disebut peran ekologi (niche). Sebuah peran ekologi terdiri dari
cara-cara sebuah spesies berinteraksi di dalam lingkungannya, termasuk
diantaranya faktor-faktor tertentu seperti apa yang dimakan atau apa yang
digunakan untuk energi, predator yang memangsa, jumlah panas, cahaya atau
kelembaban udara yang dibutuhkan, dan kondisi dimana dapat direproduksi.
4. Ahli ekologi memiliki catatan yang
panjang tentang beberapa spesies yang menempati peran ekologi tinggi tertentu
dalam komunitas tertentu.Berbagai penjelasan banyak yang diusulkan untuk hal
ini. Beberapa ahli ekologi merasa bahwa hal ini disebabkan karena kompetisi
jika dua spesies mencoba untuk mengisi peran ekologi "niche" yang
sama, selanjutnya kompetisi untuk membatasi berbagai sumber daya akan menekan
salah satu spesies keluar. Ahli lainnya berpendapat bahwa sebuah spesies yang
menempati peran ekology yang tinggi, melakukannya karena tuntutan fisik yang
keras tentang peran tertentu tersebut di dalam komunitas. Dengan kata lain
hanya satu spesies yang menempati peran ekologi "niche" bukan karena
memenangkan kompetisi dengan spesies lainnya, tetapi karena hanya satu-satunya
anggota komunitas yang memiliki kemampuan fisik memainkan peran tersebut.
5. Perubahan komunitas yang terjadi
disebut suksesi ekologi. Proses yang terjadi berupa urutan-urutan yang lambat,
pada umumnya perubahannya dapat diramalkan yakni dalam hal jumlah dan jenis
mahkluk organisme yang ada di suatu tempat . Perbedaan intensitas sinar matahari,
perlindungan dari angin, dan perubahan tanah dapat merubah jenis-jenis
organisme yang hidup di suatu wilayah.
6. Perubahan-perubahan ini dapat juga
merubah populasi yang membentuk komunitas. Selanjutnya karena jumlah dan jenis
spesies berubah, maka karakteristik fisik dan kimia dari wilayah mengalami
perubahan lebih lanjut. Wilayah tersebut bisa mencapai kondisi yang relatip
stabil atau disebut komunitas klimaks, yang bisa berakhir hingga ratusan bahkan
ribuan tahun
Para ahli
ekologi membedakan dua tipe suksesi yakni primer dan sekunder.Di dalam suksesi
primer organisme mulai menempati wilayah baru yang belum ada kehidupan seperti
sebuah pulau baru yang terbentuk karena letusan gunung berapi. Sebagai contoh
anak krakatau yang terbentuk sejak 1928 dari kondisi steril, kini telah dihuni
oleh puluhan spesies.
Suksesi
sekunder terjadi setelah komunitas yang ada menderita gangguan yang besar
sebagai contoh sebuah komunitas klimaks (stabil) hancur karena terjadinya
kebakaran hutan. Komunitas padang rumput dan bunga liar akan tumbuh pertama
kali. Selanjutnya diikuti oleh tumbuhan semak-semak. Terakhir pohon-pohonan
baru muncul kembali dan wilayah tersebut akan kembali menjadi hutan hingga
gangguan muncul kembali. Dengan demikian kekuatan-kekuatan alam yang terakhir
menyebabkan terjadinya komunitas klimaks (stabil).Sebagai tambahan para ahli
ekologi memandang kebakaran dan gangguan alam besar lainnya sebagai hal yang
dapat diterima dan tetap diharapkan.
Aliran
Energi
Para ahli
ekologi mengkategorikan elemen-elemen yang membentuk atau yang memberi efek
pada sebuah ekosistem menjadi 6 bagian utama berdasarkan para aliran energi dan
nutrien yang mengalir pada sistem:
1. Matahari
2. Bahan-bahan anorganik
3. Produsen
4. Konsumen Pertama
5. Konsumen Kedua
6. Pengurai
Sebuah ekosistem
yang sederhana dapat digambarkan seperti berikut.Matahari menyediakan energi
yang hampir dibutuhkan semua produsen untuk membuat makanan. Produsen terdiri
dari tanaman-tanaman hijau seperti rumput dan pohon yang membuat makanan
melalui proses fotosintesis. Tanaman juga membutuhkan bahan-bahan abiotik
seperti air dan pospor untuk tumbuh.Yang termasuk konsumen pertama diantaranya
tikus, kelinci, belalang dan binatang pemakan tumbuhan lainnya.Ular, macan dan
konsumen kedua lainnya atau yang biasa disebut dengan predator adalah pemakan
binatang.Pengurai seperti jamur dan bakteri, menghancurkan tanaman dan binatang
yang telah mati menjadi nutrien-nutrien sederhana.Nutrien-nutrien tersebut
kembali ke dalam tanah dan digunakan kembali oleh tanaman-tanaman.
Tingkatan-tingkatan
energi yang berkesinambungan yang berlangsung dalam bentuk makanan ini disebut
rantai makanan.Di dalam sebuah rantai makanan yang sederhana rumput adalah
produsen, konsumen pertama seperti kelinci memakan rumput.Kelinci selanjutnya
dimakan oleh konsumen kedua misalnya ular atau macan. Bakteri pengurai
menghancurkan sisa-sisa rumput yang mati, kelinci, ular, dan macan yang tidak
termakan, sama halnya seperti menghancurkan kotoran binatang.
Sebagian
besar ekosistem memiliki suatu variasi produsen, konsumen dan pengurai yang
membentuk sebuah rantai makanan yang saling tumpang tindih yang dinamakan
jaringan makanan.Jaringan-jaringan makanan terutama sekali terdapat di
ekosistem wilayah tropis dan ekosistem lautan.
Beberapa
spesies makan banyak jenis makanan tetapi ada juga yang membutuhkan makanan
yang khusus.Konsumen pertama seperti koala dan panda terutama makan satu jenis
tanaman.Makanan utama koala adalah eucalyptus dan makanan utama panda adalah
bambu.Jika tanaman-tanaman ini mati maka kedua binatang tersebut juga ikut
mati.
Energi yang berpindah melalui sebuah
ekosistem berada dalam sebuah urutan transformasi.Pertama produsen merubah
sinar matahari menjadi energi kimia yang disimpan di dalam protoplasma (sel-sel
tumbuhan) di dalam tanaman.Selanjutnya konsumen pertama memakan tanaman,
merubah energi menjadi bentuk energi kimia yang berbeda yang disimpan di dalam
sel-sel tubuh.Energi ini berubah kembali ketika konsumen kedua makan konsumen
pertama.
Sebagian
besar organisme memiliki efisiensi ekologi yang rendah.Ini berarti mereka hanya
dapat merubah sedikit bagian dari energi yang tersedia bagi mereka untuk
disimpan menjadi energi kimia. Contohnya tanaman-tanaman hijau hanya dapat
merubah sekitar 0,1 hingga 1 % tenaga matahari yang mencapainya ke dalam
protoplasma. Sebagian besar energi yang tertangkap di bakar untuk pertumbuhan
tanaman dan lepas ke dalam lingkungan sebagai panas. Begitu juga herbivora atau
binatang pemakan tumbuhan dan karnivora binatang pemakan daging merubah energi
ke dalam sel-sel tubuh hanya sekitar 10 hingga 20 % dari energi yang dihasilkan
oleh makanan yang mereka makan.
Karena
begitu banyaknya energi yang lepas sebagai panas pada setiap langkah dari
rantai makanan, semua ekosistem mengembangkan sebuah piramida energi.Tanaman
sebagai produsen menempati bagian dasar piramid, herbivora (konsumen pertama)
membentuk bagian berikutnya, dan karnivora (komsumen kedua) membentuk puncak
piramida.Piramid tersebut mencerminkan kenyataan bahwa banyak energi yang
melewati tanaman dibandingkan dengan herbivora, dan lebih banyak yang melalui
herbivora dibandingkan dengan karnivora.
Di dalam
ekosistem-ekosistem daratan piramida energi tersebut menghasilkan sebuah
piramida biomasa (berat). Ini berarti bahwa berat total dari tanaman-tanaman
adalah lebih besar dibandingkan dengan berat total herbivora yang melampaui
berat total karnivora. Tetapi di dalam lautan biomasa (berat) tanaman-tanaman
dan binatang-binatang adalah sama.
Ahli-ahli
ekologi mengumpulkan informasi pada sebuah piramida biomasa pada Isle
Royale.Mereka meneliti hubungan piramida diantara tanaman, rusa dan
serigala.Dalam sebuah penelitian mereka menemukan bahwa diperlukan tanaman
seberat 346 kg untuk makanan rusa seberat 27 kg. Rusa seberat inilah yang
diperlukan untuk makanan serigala seberat 0,45 kg.
Perputaran
material-material
Semua
benda hidup terdiri dari unsur-unsur kimia tertentu dan senyawa-senyawa
kimia.Diantaranya adalah air, karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, fospor dan
sulfur.Semua material-material ini berputar melalui ekosistem secara terus
menerus.Perputaran fospor misalnya, semua organisme membutuhkan fospor.Tanaman
mengambil senyawa fospor dari dalam tanah dan binatang memperoleh fospor dari
tanaman dan binatang lainya yang dimakan.Pengurai mengembalikan fospor ke dalam
tanah setelah tanaman dan binatang mati.
Di alam
ekosistem-ekosistem yang tidak terganggu jumlah fosfor adalah tetap, tetapi
ketika sebuah ekosistem terganggu terutama oleh aktifitas manusia, fospor
seringkali bocor keluar. Hal ini akan mengurangi kemampuan ekosistem untuk
mendukung kehidupan tanaman. Salah satu contoh adalah ketika manusia merubah
hutan menjadi lahan pertanian.Dengan tidak adanya hutan yang melindungi maka
fospor hanyut bersama tanah dan tersapu ke dalam sungai atau danau.Hal ini
sangat mengganggu pertumbuhan algae.Pada akhirnya fospor terjebak di dalam
endapan lumpur di dasar danau atau lautan. Karena kehilangan fospor maka petani
harus membeli pupuk yang mahal untuk mengembalikan unsur fospor tersebut
kedalam tanah
Perubahan
ekosistem muncul setiap hari, secara musiman dan ketika terjadi suksesi
(peralihan) ekologi sepanjang masa.Kadangkala perubahan terjadi secara
berulang-ulang dan secara mendadak, seperti ketika terjadi kebakaran hutan atau
ombak tsunami yang menyapu pantai.Perubahan yang paling terjadi dari hari ke
hari terutama pada lingkaran nutrien, yang tidak kelihatan sekali,
ekosistem-ekosistem kelihatannya cenderung stabil.Kestabilan yang nyata
diantara tanaman dan binatang dan lingkungannya disebut keseimbangan alam.
Mempelajari
ekologi sangat penting, karena masa depan kita sangat tergantung pada hubungan
ekologi di seluruh dunia. Meskipun perubahan terjadi di tempat lain di bumi
ini, namun akibatnya akan kita rasakan pada lingkungan di sekitar kita.
3.
Ekosistem
Pengertian ekosistem adalah
hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk
sistem ekolog.Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki
penyusun yang beragam.Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.
I.SusunanEkosistem
Suatu ekosistem berdasarkan susunan dan fungsinya tersusu dari beberapa komponen sebagaiberikut:
Suatu ekosistem berdasarkan susunan dan fungsinya tersusu dari beberapa komponen sebagaiberikut:
a.Komponenautotrof
autotrof berasal dari kata Auto yang berarti sendiri, dan trophikos yang berarti “menyediakan makan”
pengertian dari Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
b.Komponen heterotrof
Heterotrof berasal dari kata “Heteros” yang berarti berbeda, dan trophikos yang berarti makanan).
Pengertian dari Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
c.Bahantakhidup(abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
d.Pengurai(dekomposer)
Pengertian dari Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen.Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
II.Macam-macam(Ekosistem)
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
a.Ekosistemdarat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
1.Biomagurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasandenganpadangrumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil.Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasandenganpadangrumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil.Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
2.Biomapadangrumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur.Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat.Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur.Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat.Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
3.BiomaHutanBasah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun.Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme).Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari.Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C.Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun.Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme).Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari.Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C.Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
4.Biomahutangugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
5.Biomataiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali.Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali.Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
6.Biomatundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas.Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas.Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
b.EkosistemAirTawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.Organisme yang hidup di air tawar pada umumnyatelahberadaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagaiberikut:
Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar.Organisme yang hidup di air tawar pada umumnyatelahberadaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagaiberikut:
Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Adaptasihewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton.Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat.Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat.Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton.Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat.Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat.Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
B. kesimpulan
Populasi
adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di suatu
wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya semua rusa di Isle
Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-pohon cemara.Ahli
ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan pertumbuhan dari populasi serta
hubungan antara masing-masing spesies dan kondisi-kondisi lingkungan.
komunitas adalah kumpulan populasi
tumbuhan dan tanaman yang hidup secara bersama di dalam suatu lingkungan.
Serigala, rusa, berang-berang, pohon cemara dan pohon birch adalah beberapa
populasi yang membentuk komunitas hutan di Isle Royale.
ekosistem adalah hubungan timbal
balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk sistem ekolog.
Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang
beragam.Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.
KLIMATOLOGIS
Klimatologi merupakan ilmu tentang
atmosfer. Mirip dengan meteorologi, tapi berbeda dalam kajiannya, meteorologi
lebih mengkaji proses di atmosfer sedangkan klimatologi pada hasil akhir dari
proses2 atmosfer.
Klimatologi berasal dari bahasa
Yunani Klima dan Logos yang masing2 berarti kemiringan (slope) yg di arahkan ke
Lintang tempat sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi
adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di
berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan
aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data2 yang
banyak dehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang2 sering juga
mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statististik.
Klimatologi
adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim. Iklim merupakan
salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman.
Jenis-jenis dan sifat-sifat iklim bisa
menentukkan jenis-jenis tanaman yang tumbuh pada suatu daerah serta
produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat
diperlukan.Seiring dengan semakin berkembangnya isu pemanasan global dan
akibatnya pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak
teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal musim dan akhir musim seperti
musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu susah untuk
merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis seperti indonesia,
hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman
pertanian
Iklim
merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi
tanaman. Jenis2 dan sifat2 iklim bisa menentukkan jenis2 tanaman yg tumbuh pada
suatu daerah serta produksinya.Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang
pertanian sangat diperlukan.Seiring dengan dengan semakin berkembangnya isu
pemanasan global dan akibatnya pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian
begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal musim dan
akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu
susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis seperti
indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan
produksi tanaman pertanian. Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman adalah suhu, angin, kelembaban dan sinar matahari.
Unsur iklim yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu, sinar matahari, kelembapan,
angin, dan curah hujan.
EDAPHIS
daphis atau tanah merupakan
suatusistem terpaduunsur-unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lain,
yaitu mineral anorganik, mineral organik, dan organisme tanah, udara tanah dan
tanah air. Unsur iklim mikro tanah yang memegang peranan dalam menentukan
produksi tanaman seperti tanah, sinar matahari, suhu udara, curah hujan dan
tinggi tempat. Udara tanah memiliki komposisi yang sama dengan udara diatas
permukaan tanah. Tekstur tanah berperan dalam menentukan daya ikat air dan
percepatan infiltrasinya. Sementara aerasi tanah, pergerakan air tanah, dan
penetrasi akar tanaman ditentukan oleh tekstur tanah. Contonya pada hutan rawa gambut.
Hutan rawa gambut merupakan kombinasi tipe hutan formasi
klimatis (climatic formation) dengan tipe hutan formasi edaphis (edaphic
formation). Faktor iklim yang mempengaruhi pembentukan vegetasi adalah
temperatur, kelembaban, intensitas cahaya dan angin.
Setiap tanah biasanya memiliki tiga atau empat lapisan
yang berbeda. Lapisan umumnya dibedakan pada keadaan fisik yang terlihat dan
warna serta tekstur adalah yang utama, hal ini membawa klasifikasi lebih lanjut
dalam hal tekstur tanah yang dipengaruhi ukuran partikel, seperti apakah
partikel tanah itu lebih berpasir atau liat dari pada lapisan diatas dan
dibawahnya.
Menurut Soil Taxonomy, tanah gambut
adalah tanah yang tersusun dari bahan organik dengan ketebalan minimal 40 atau
60 cm, bergantung pada bobot jenis (BD) dan tingkat dekomposisi bahan organik.
Sedangkan bahan organik adalah:
1)
Apabila dalam keadaan jenuh air, mempunyai kandungan C-organik paling sedikit
18% jika kandungan liatnya 60% atau lebih; atau mempunyai Corganik 12% atau
lebih jika tidak mempunyai liat; atau mempunyai C-organik lebih dari {12 + (%
liat x 0, 10)}% jika kandungan liat 0−60%.
2)
Apabila tidak jenuh air, mempunyai kandungan C-organik minimal 20 %. Dalam
praktek digunakan kedalaman minimal 50 cm, dengan definisi bahan tanah organik
mengikuti batasan Soil Taxonomy tersebut. Proses dekomposisi bahan organik
dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu fibrik, hemik, dan saprik. Dalam
pemanfaatan lahan gambut, perlu diperhatikan faktor ketebalan gambut.
Identifikasi dan pengelompokan ketebalan gambut dibedakan atas empat kelas,
yaitu:
a.
Gambut dangkal (50−100 cm),
b.
Gambut sedang (101−200 cm)
c.
Gambut dalam (201−300 cm)
d.
Gambut sangat dalam (> 300 cm).
Unsur
iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu, sinar matahari,
kelembapan, angin, dan curah hujan.
a.
Suhu dan Sinar Matahari
Sumber panas bagi bumi
dan planet-planet lainnya dalam sistem tata surya (solar system) adalah
energi matahari.Tinggi rendahnya intensitas penyinaran matahari bergantung pada
sudut datang sinar matahari, letak lintang, jarak atau lokasi daratan terhadap
laut, ketinggian tempat, dan penutupan lahan oleh vegetasi.Intensitas
penyinaran matahari di suatu wilayah dengan wilayah lain lainnya berbeda- beda.
Hal ini mengakibatkan suhu udara di setiap wilayah berbeda-beda.
Kondisi suhu udara
sangat berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan
hewan.Jenis spesies tertentu memiliki persyaratan terhadap suhu lingkungan yang
ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya.Batas suhu maksimum dan minimum bagi
persyaratan tumbuh tanaman dan hewan dinamakan toleransi spesies terhadap suhu.
Bagi tumbuh-tumbuhan,
suhu merupakan faktor pengontrol persebarannya sesuai dengan letak
lintang dan ketinggian tempat. Oleh karena itu, penamaan habitat tumbuhan
biasanya sama dengan namanama wilayah lintang bumi, seperti vegetasi hutan
hujan tropis dan vegetasi lintang sedang. Wilayah-wilayah yang memiliki suhu
udara yang tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas merupakan habitat yang
sangat sesuai bagi kehidupan sebagian besar organisme, baik tumbuhan, hewan,
maupun manusia.Kondisi suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah merupakan
salah satu penghalang dalam kehidupan makhluk hidup.
b.
Kelembapan Udara
Kelembapan udara menunjukkan
banyaknya uap air yang terkandung dalam udara.Kelembapan berpengaruh langsung
terhadap kehidupan tumbuhan (flora).Ada tumbuhan yang sangat sesuai hidup di
daerah kering, di daerah lembap, bahkan terdapat pula jenis tumbuhan yang hanya
hidup di wilayah-wilayah yang sangat basah.Berdasarkan tingkat kelembapan
lingkungannya, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu sebagai
berikut.
1. Xerophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan
yang sangat tahan terhadap lingkungan kering atau dengan kondisi kelembapan
udara yang sangat rendah, seperti kaktus.
2. Mesophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan
yang sangat sesuai hidup di lingkungan yang lembap tetapi tidak basah, seperti
anggrek dan cendawan.
3. Hygrophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan
yang sangat sesuai hidup di daerah yang basah, seperti teratai, eceng gondok,
dan selada air.
4. Tropophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan
yang dapat beradaptasi terhadap daerah yang mengalami perubahan musim hujan
dan musim kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim
musim tropis, seperti pohon jati dan ekaliptus.
c.
Angin
Angin merupakan udara
yang bergerak.Angin sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dunia
tumbuhan.Di daerah terbuka hanya tumbuhan berakar dan berbatang kuat yang dapat
bertahan hidup dari embusan angin yang sangat kencang. Dalam proses alami yang
terjadi di atmosfer, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang memindahkan
uap air dan kelembapan dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Dengan adanya
angin, curah hujan dapat tersebar di atas permukaan bumi sehingga kelangsungan
hidup organisme di berbagai tempat di permukaan bumi dapat terus berlangsung.
Angin sangat membantu
proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan sehingga proses
regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Tumbuh-tumbuhan tertentu penye baran
benihnya dilakukan oleh kekuatan angin, seperti spora yang di ter bang kan oleh
angin pada tumbuhan paku-pakuan (pteridophyta)
.
d.
Curah Hujan
Air merupakan salah satu
kebutuhan vital bagi kehidupan makhluk hidup.Tanpa adanya air mustahil terdapat
berbagai bentuk kehidupan di muka bumi.Bagi lingkungan kehidupan di daratan,
sumber air yang utama bagi pemenuhan kebutuhan hidup organisme adalah hujan.
Untuk memenuhi kebutuhan
akan air, tumbuhan sangat bergantung pada curah hujan dan kelembapan udara.
Intensitas curah hujan di suatu tempat akan membentuk karakter khas bagi
formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi ini dapat
menimbulkan adanya fenomena fauna yang khas di lingkungan vegetasi tertentu.Hal
ini dikarenakan tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan makanan
bagi hewan.
Setiap jenis makhluk hidup mempunyai tempat
masing-masing di biosfer untuk tetap hidup sesuai dengan caranya.Tempat
hidup itu disebut habitat, yaitu tempat hidup suatu organisme. Tempat
hidup dengan unsurunsurnya beserta makhluk hidup yang tinggal di
suatu kawasan secara keseluruhan akan membentuk sistem kehidupan yang
disebut ekosistem. Sistem kehidupan di biosfer yang sebesar bumi
secara umum dibagi menjadi ekosistem daratan (terrestrial
ecosystem), ekosistem laut (marine ecosystem), dan ekosistem air
tawar (fresh water ecosystem).
Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari tingkat yang paling sederhana individu ke tingkat organisasi yang paling kompleks (biosfer). Tingkat organisasi dari bawah ke atas, semakin kompleks.tingkatan ekologis tersebut adalah :
1. Organisme (Individu) adalah suatu benda hidup, atau makhluk hidup.
2. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berkembangbiak pada suatu daerah
tertentu. Misalnya, populasi manusia di Jakarta, populasi banteng di Baluran, atau populasi badak di
Ujung Kulon.
3. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis yang menempati suatu daerah tertentu
4. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yangsaling memengaruhi.
5. Biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah:
1.
elevasi dan morfologi
Suatu tempat memiliki ketinggian tertentu bila dihitung dari
permukaan air laut (0 m).Semakin kearah pegunungan semakin tinggi tempat
tersebut inilah yang disebut dengan elevasi.sedangkan morfologi adalah bentuk
bentang alam atau kondisi relief yang berbentuk pegunungan, bukit, dataran
tinggi, dataran rendah, lereng, jurang, dsb.
Pengaruh elevasi dan morfologis terhadap persebaran flora dan
fauna adalah semakin tinggi letak suatu tempat akan memiliki kecendrungan suhu
yang semakin rendah serta kelembaban udara dan curah hujan yang tinggi. Kondisi
elevasi dan morfologi ini menyebabkan flora dan fauna memiliki adaptasi
lingkungan sesui dengan karakteristik flora dan fauna tersebut.Contohnya kelapa
sawit, kelapa, padi dan tebu lebih sesuai hidup di dataran rendah, sedangkan
pohon pinus, teh dan bunga lonceng lebih sesuai hidup di dataran tinggi.
2. Letak lintang Geografis
Letak lintang suatu
tempat, yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang
diterima permukaan bumi. Daerah-daerah yang berada pada lintang tinggi
lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang terletak
pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari, berdasarkan
iklim matahari terbagi menjadi: iklim tropik; iklim sub tropik; iklim
sedang dan iklim dingin. ada kecendrungan makin besar akan semakin sedikit
variasi flora dan fauna yang dapat hidup, walaupun ada pengecualian di daerah
padang pasir yang secara fisik tidak dapat memenuhi syarat kehidupan dalam
jumlah yang relatif banyak
3. Klimatologis
Kondisi
iklim yang memiliki kelembaban udara cukup tinggi dan penyinaran matahari yang
relatif banyak menyebabkan penyebaran flora dan fauna relatif cukup besar.
Dilain pihak pada wilayah yang memiliki kelembaban udara cukup rendah dan suhu
sangat rendah (padang pasir) ataupun suhu sangat rendah (kutub) akan
menyebabkan penyebaran flora dan fauna yang relatif sedikit
4.
Kesuburan tanah
Kondisi tanah yang subur secara
ideal apabila terdiri atas 45% unsur anorganik, 5% unsur organik, 25% unsur air
dan 25% unsur udara. Komposisi unsur tanah pada umumnya mampu memberikan
kebutuhan dasar tanaman walaupun kebutuhan masing-masing tumbuhan
berbeda-beda.Pada kawasan tanah yang subur seperti tanah vulkanis, tufa
vulkanis, podzol, margalit, alluvial terdapat berbagai jenis vegetasi disertai
dengan jenis serangga dan unggas.Sedangkan pada tanah yang kurang subur seperti
tanah laterit, terarosa, dan kapur flora dan fauna kurang berkembang dengan
baik.
Pengaruh Faktor Biotik terhadap Persebaran Flora dan Fauna
Aktivitas
burung dalam rangka memenuhi kebutuhan makanannya ternyata bisa menjadi agen
penyebar tanaman tertentu. Kemampuan burung dalam menyebarkan tanaman ini
seringkali sampai dengan jarak berkilo-kilometer. Selain burung, ada pula
beberapa hewan tertentu yang ternyata secara tidak sadar menjadi agen penyebar
tanaman tertentu.
Persebaran
Flora di Permukaan Bumi
Berikut ini merupakan persebaran
flora di permukaan bumi yang diklasifikasikan dalam beberapa bioma.
a. Bioma Tundra
Bioma tundra mempunyai karakteristik
iklim regional yang sangat ekstrim dengan suhu rata-rata rendah, bersalju, dan
mempunyai musim panas yang pendek. Jenis vegetasi yang tumbuh adalah lumut yang
membentuk suatu hamparan yang luas atau sering disebut sebagai ”hamparan
bantalan”. Jenisjenis lumut tersebut yaitu dark red, rumput
kipas, dan lain-lain. Tersebar di kutub utara dan di Pegunungan Alpine.
b. Bioma Taiga atau Hutan Boreal
Bioma taiga terletak
di kawasan beriklim subartik dengan iklim yang sangat dingin dan musim panas
yang sangat pendek. Kisaran temperatur antara suhu rendah dan suhu tinggi
sangat besar. Tersebar di Skandinavia, Rusia Timur, Amerika Utara, dan beberapa
di kawasan Asia Utara.
Jenis vegetasi
yang mendominasi adalah jenis vegetasi konifer (tumbuhan berdaun jarum), di
antaranya picea, abies, pinus, dan larix.
c. Bioma Hutan Iklim Sedang
Ciri khas dari bioma hutan iklim
sedang adalah warna daun yang berwarna oranye keemasan. Hal ini disebabkan
karena pendeknya hari sehingga merangsang tanaman menarik klorofil dari daun
sehingga diisi pigment lain. Jenis vegetasi yang tumbuh adalah quercus (oak),
acer (maple), castanea dan lain-lain.Tersebar di
Eropa Barat, Eropa Tengah, Asia Timur (Korea dan Jepang) dan Timur Laut
Amerika. Vegetasi jenis ini hanya dapat ditemui di Benua Eropa serta Asia
Timur, karena vegetasi ini hidup pada kawasan subtropis dengan iklim semi
selama enam bulan serta mengalami musim gugur saat musim kering sampai musim
dingin.
d. Bioma Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan merupakan bioma paling
kompleks, jumlah dan jenis vegetasinya sangat banyak dan bervariasi, keadaan
itu disebabkan oleh iklim mikro yang sangat sesuai bagi kehidupan berbagai
jenis tumbuhan.Iklim hutan hujan tropis dicirikan dengan musim hujan yang
panjang, suhu udara, dan kelembapan udara tinggi.Terdapat beberapa lapisan
vegetasi dalam hutan hujan, yaitu sebagai berikut.
1)
Lapisan vegetasi yang tingginya mencapai 35-42 m, dan daunnya merupakan ”kanopi” (payung) bagi vegetasi di
bawahnya.
2)
Lapisan tertutup kanopi dengan ketinggian vegetasi berkisar 20-35 m, pada
lapisan ini sinar matahari masih bias menembus.
3)
Lapisan tertutup kanopi berkisar 4–20 m, merupakan daerah kelembapan udara
relatif konstan.
4) Lapisan
vegetasi dengan ketinggian berkisar 1-4 m.
5) Lapisan vegetasi dengan ketinggian antara 0-1 m,
berupa anakan pohon serta semak belukar.
Jenis vegetasi
yang tumbuh dalam hutan hujan tropis di antaranya Dipterocarpaceae, Pometia
spp, Arecaceae (palem), Mangifera spp, dan Rafflesia spp. Terdapat
juga jenis vegetasi yang khas yaitu epifit (angrek-anggrekan) dan liana
(tumbuhan
merambat
contohnya adalah rotan). Bioma hutan hujan tropis tersebar di daerah antara 10º
LU dan 10º LS, termasuk di dalamnya Hutan Amazon (Amerika Tengah), Afrika
Barat, Madagaskar Timur, Asia Selatan (Indonesia dan Malaysia), dan Australia.
e. Bioma
Savana (Padang Rumput)
Bioma savana beriklim asosiasi
antara iklim tropis basah dan iklim kering yang terbentang dari kawasan tropika
sampai subtropik.Daerah tropika sampai subtropika dengan curah hujan yang tidak
teratur menyebabkan tanah di daerah tersebut mempunyai tingkat kesuburan sangat
rendah. Vegetasi yang tumbuh adalah rumput-rumputan, seperti gramineae jenis
rumput yang hidup sepanjang tahun dengan ketinggian rumput mencapai 2,5 m
lebih. Selain gramineae tedapat juga palm savanna,
pine savanna dan acacia savanna. Bioma ini tersebar di Afrika Timur,
Amerika Tengah, Australia, dan Asia Timur.
f. Bioma Gurun
Bioma gurun dicirikan dengan kondisi
iklim musim kering yang sangat ekstrim dengan suhu udara yang tinggi. Bioma
gurun ini tersebar di Amerika Utara yang disebut praire, di Asia disebut
steppa, Amerika Selatan disebut pampas, dan Afrika Selatan
disebut veld. Sesuai dengan kondisi alamnya, maka tidak semua jenis
vegetasi bisa tumbuh di gurun.Jenis vegetasi yang bisa bertahan hidup di daerah
gurun antara lain adalah kaktus, liliaceae, aloe,kaktus saguora, dan cholla.
a. Persebaran Flora di Indonesia
Kekayaan flora Indonesia terbagi
dalam beberapa ekosistem, yaitu sebagai berikut.
1. Hutan Pegunungan
Hutan
pegunungan ini luasnya mencapai 65% dari seluruh hutan yang ada di Indonesia.
Vegetasi didominasi oleh jenis Dipterocarpaceae seperti meranti merah,
keruing, nyatoh dan lain-lain. Tersebar di Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.
2. Hutan Sub-Montana dan Montana
Hutan ini terdapat pada ketinggian
antara 1300-2500 m, vegetasi yang tumbuh jenis Lauraceae dan Fagaceae,
sedangkan suku Dipterocarpaceae sedikit dijumpai.
3. Hutan Savana
Hutan savana
terdapat di Papua, Nusa Tenggara Timur, serta sedikit dijumpai di Maluku. Di
Papua vegetasi hutan savana merupakan asosiasi antara padang rumput dan Ecalyptusspp,
di Maluku merupakan asosiasi antara padang rumput dan
Malauleca serta di Nusa
Tenggara Timur asosiasi antara padan rumput dengan Ecalyptus alba, serta
tersebar tidak merata pohon lontar (sejenis palem-paleman).
4. Hutan Rawa
Hutan rawa ialah hutan yang selalu
tergenang oleh air tawar baik musiman ataupun sepanjang tahun.Hutan rawa banyak
tersebar di sepanjang pantai timur Sumatra, pantaipantai di Kalimantan, Papua,
dan beberapa di Jawa.Vegetasi yang tumbuh pada hutan ini di antaranya jelutung,
binuang, rengas, nibung, rotan, pandan, dan palem-paleman.
5. Hutan Gambut
Hutan gambut terbentuk dari
sisa-sisa hewan dan tumbuhan di masa lampau yang berjalan terus-menerus
sehingga terbentuk suatu lapisan tanah. Dilihat dari proses
pembentukan tanah di hutan gambut
tersebut menunjukkan bahwa hutan ini memiliki kandungan bahan organik yang
cukup tinggi. Vegetasi yang tumbuh adalah jenis ramin (Gonystilusbancanus)
serta beberapa terdapat meranti rawa dan jenis dari Agathis.
6. Hutan Pasang Surut
Hutan ini
berada di kawasan terjadinya pasang surut pantai, hutan ini juga sering disebut
sebagai hutan mangrove. Ciri khas dari hutan ini adalah sistem perakaran
tumbuhan bakau yang menonjol disebut sebagai akar nafas (pneumatofor) yang
merupakan bentuk adaptasi tumbuhan untuk mendapatkan oksigen karena tanah pada
hutan ini miskin oksigen bahkan anaerob. Vegetasi yang tumbuh adalah rhizopora,
avecinia,
sonneratia,
bruguinera, dan ceriop. Tersebar di Sumatra, Kalimantan,
Maluku, Bali, Jawa, dan Papua.
Kerusakan Flora dan Fauna Indonesia
Permasalahan menonjol yang
menyebabkan terjadinya kepunahan berbagai jenis flora dan fauna di Indonesia
antara lain sebagai berikut.
a. Kebakaran Hutan
Dampak negative kebakaran hutan
secara umum antara lain sebagai berikut.
1) Penurunan keanekaragaman hayati
dan musnahnya satwa liar.
2)
Menghilangnya fungsi hutan sebagai sumber daya ekonomi.
3) Terganggunya
siklus hidrologi.
4) Terjadi
perubahan siklus unsur hara.
b. Illegal logging
Illegal logging juga mengancam kepunahan berbagai
tumbuhan kayu yang bernilai ekonomis terutama jenis-jenis dipterocarpaceae.Keadaan
ini telah terjadi di hutan di Kalimantan, di mana jenis meranti merah sebagai
tanaman endemi Kalimantan telah jarang didapati keberadaannya.
c.
Kerusakan
Terumbu Karang
Kerusakan terumbu karang di
Indonesia disebabkan oleh beberapa tindakan manusia yang tidak
bertanggungjawab, di antaranya adalah sebagai berikut.
1)
Peledakan di kawasan terumbu karang yang dilakukan oleh nelayan untuk menangkap
ikan.
2)
Pencemaran limbah industri dari daratan misalnya yang telah terjadi di
Kepulauan Seribu. Terumbu karang di Kepulauan Seribu telah tercemar limbah dari
Jakarta, akibatnya terumbu karang di daerah itu telah berkurang bahkan
mengalami kerusakan.
3) padat (lumpur) yang masuk dalam perairan laut. Keadaan
tersebut akan lebih parah apabila di pantai tidak didapati mangrove, karena
mangrove selain sebagai penahan abrasi juga sebagai filter sebelum air sungai
masuk ke laut.
4) Pengambilan karang untuk hiasan dan bahan tambang juga
mempercepat terjadinya kerusakan terumbu karang.
d. Perdagangan Satwa Liar
Seperti halnya ilegal logging,
perdagangan satwa liar merupakan ancaman bagi punahnya berbagai satwa di
Indonesia.Adanya suatu pemilihan terhadap jenis satwa yang bernilai ekonomis
merupakan salah satu penyebab berkurangnya bahkan punahnya suatu jenis satwa.
A.
kesimpulan
Klimatologi
adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim. Iklim merupakan
salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman.
Jenis-jenis dan sifat-sifat iklim bisa
menentukkan jenis-jenis tanaman yang tumbuh pada suatu daerah serta
produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat
diperlukan.Seiring dengan semakin berkembangnya isu pemanasan global dan
akibatnya pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak
teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal musim dan akhir musim seperti
musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu susahuntuk
merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis seperti indonesia,
hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman
pertanian